Senin, 27 Maret 2017

PUMPKIN DONUTS (DONAT LABU KUNING)



Lagi-lagi postingan telat. Donat labu kuning ini saya buat sekitar 2 minggu yang lalu, sebelum liburan Chuseok di Korea. Di kulkas masih ada setengah bagian hobak (bahasa Korea untuk labu) dan sudah menganggur cukup lama, daripada keburu rusak akhirnya dieksekusi menjadi donat. Labu kuning yang saya pakai adalah jenis labu kuning kecil yang kulit luarnya berwarna hijau tua (seperti labu kabocha Jepang). Teksturnya lembek bila sudah dikukus. Ada juga labu kuning yang ukuran besar, yang kulit luarnya berwarna orange kusam atau orange cerah, labu jenis ini lebih legit bila dikukus dan tidak lembek.

Labu kuning langsung saya potong menjadi beberapa bagian, kemudian dikukus sampai semua bagian empuk. Kemudian dikeruk dengan sendok dagingnya dan dihaluskan. Sewaktu saya timbang, berat daging labunya tanpa kulit dapat kurang lebih 150 gram setelah dikukus. Oke, cukup lah untuk basis terigu sekitar 250 gram pikir saya. Langsung siapkan bahan-bahan yang lain. Tapi setelah saya uleni, saya merasa adonan terlalu lengket padahal penggunaan air sudah sedikit, mungkin karena penggunaan labu kuning yang bertekstur lembek ini. Akhirnya saya siapkan lagi terigu 50 gram, lalu saya tambahkan dulu setengahnya dan diuleni lagi, lumayan berkurang lengketnya. Kemudian saya masukkan lagi sisanya yang 25 gram tadi dan diuleni kembali dan adonan sudah pas 'feel'-nya ketika disentuh tangan. Jadi saya totalkan penggunaan terigu adalah 300 gram untuk 150 gram labu kuning kukus yang saya pakai.

Membuat donat ini tanpa cetakan, karena malas menggilas-gilas dan juga tidak punya cetakan donat. Jika mau bisa saja dicetak dengan mulut gelas, lalu tengahnya dilubangi pakai mulut botol air mineral. Tapi lagi-lagi saya malas, jadi adonan langsung saya bagi saja, ditimbang masing-masing sekitar 30 gram atau jika mau agak besar bisa ditimbang 40-50 gram (tapi makan satu juga jadi kenyang banget kalau besar, hehee...). Lalu saat mau digoreng dilubangi dengan menggunakan sumpit kayu, saat adonan digoreng lubang diputar-putar dengan sumpit kayu hingga terbentuk lubang bulat di tengah. Donatnya montok dan empuuukkk... Sudah 2-3 hari pun masih empuk asal disimpan di wadah kedap udara. Bisa dihangatkan kembali sebentar di microwave atau oven yang sudah dipanaskan.

Berhubung kemarin saat bikin langsung timbang-timbang, saya tidak mencatat berapa takaran bahan-bahan yang saya pakai waktu membuatnya. Setelah beberapa hari karena khawatir lupa kemudian saya catat di notepad HP saya. Qadarullah, HP saya mati karena masuk ke dalam mesin cuci tanpa disadari dan baru ketahuan saat mesin sudah selesai mencuci, saat mengeluarkan cucian dari mesin HP saya sedang duduk manis di dalam mesin cuci sudah bersih dan wangi, hikssss... Sempat sedih sekali, tapi ya memang sudah takdir HP-nya harus begitu kali ya. Maaf jadi curcol deh... :') . Sekilas info saja, abaikan bila tak penting, heheee...
Okay, kembali lagi ke masalah perdonatan, akhirnya saya berusaha mengingat kembali takaran-takaran resepnya dan kemudian saya catat di buku catatan agar nanti bisa saya praktekkan kembali. Sekarang saya tulis di blog mumpung lagi ada waktu dan semangat. Tapi kalau sekarang sih sudah hafal resepnya insya Allah, hihiii... Catatan saja, bahwa jenis labu kuning yang kita pakai mungkin akan berbeda-beda teksturnya. Jadi mungkin bisa dilakukan penyesuaian takaran terutama untuk jumlah cairan dan jumlah telur yang dipakai ya... Saya menggunakan labu kuning kecil yang berkulit hijau tua (seperti labu kabocha Jepang) yang teksturnya lembek setelah dikukus.





Here's the recipe...

CAKE COKLAT POTONG

CAKE COKLAT POTONG pakai metode bikin bolu hongkong, Toppingnya pakai dark cooking chocolate yg diserut. (pakai taburan coklat seru...